Lompat ke konten

Bocah di Bekasi Kabur dari Rumah dengan Kaki Dirantai, Kelaparan dan Minta Makan ke Tetangga

Berita Nasional, POS BEASISWA – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan kondisi seorang anak di Bekasi, Jawa Barat, yang ditemukan dengan kaki terikat dan meminta-minta makanan dari warga.

Anak berinisial R (15) itu ternyata adalah ayah kandung dan ibu tiri yang dirantai. Korban berhasil kabur dari rumahnya dan meminta makanan dari orang yang ditemuinya di jalan.

Video bocah laki-laki yang ditemukan warga menjadi viral dan pertama kali diunggah ke akun Instagram. @fannylauww, lalu di-Posting ulang pada akun yang berbeda.

Dalam video tersebut, R. duduk di jalan dengan kedua rantai di kakinya. Dia juga meminta warga untuk makan.

Ketika ditanya siapa yang berani mengikat kakinya, R. menjawab bahwa itu adalah ibunya.

“Kenapa kakinya dirantai?” perekam video bertanya.

“Terkunci,” jawab R.

“Siapa kastil itu?” tanya petugas itu lagi.

“Ibu” ucap R

R kemudian menunjukkan isyarat dengan tangan di mulutnya, yang menunjukkan bahwa dia meminta makanan karena dia lapar.

R diduga kabur dari rumahnya sendiri karena sering dianiaya oleh orang tuanya. Dia berlari dengan rantai di kakinya dan kelaparan.

“Jadi anak tetangga saya kabur dari rumah, dihisap, karena kakinya diikat, mata dan lehernya juga diikat. Tapi dia lari kabur dari rumah ke rumah tetangga ketika ayah dan ibu tirinya lupa kunci gerbang, ”tulis mereka di postingan.

“R kabur minta makan ke tetangga, R bilang (kelaparan) ayah dan ibu tiri tidak pernah memberi makan. Mereka yang memiliki R selalu disiksa,” lanjutnya.

Pelajari lebih lanjut, akun @fannylauwww menjelaskan bahwa orang tua R. berani merantai anaknya karena R. suka mencuri makanan. Alasan orang tua R tentu sangat tidak cerdas. Tonton video tentang pembukaan R. di sini.

Baca juga:   Harga iPhone SE 2022 di Indonesia, Paling Murah Dibanderol Rp 8 Juta

Setelah itu, Fanny langsung memanggil ketua RT, agar segera datang ke tempat tersebut. Akhirnya, ketua RT, RW, dan polisi, serta kelurahan, tiba di lokasi untuk melakukan pengejaran.

Setelah kedatangan polisi, rantai di kaki R akhirnya dilepas. Dia juga dimandikan dan diberi makan.

R. juga sangat senang ketika diundang untuk tinggal di panti asuhan. Ia senang karena bisa bebas dari ayah dan ibunya yang kerap dicurigai melakukan kekerasan terhadapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ayah kandung korban, P. (40), dan ibu tiri A. (39) saat ini sedang diperiksa polisi kota Bekasi.

Kapolres Bekasi Kota Kombes Paul Hengkie mengatakan setelah video anak-anak di Bekasi dirantai yang diduga orang tuanya viral, bhabinkamtibmas dari Polsek Jatiasi, Lur dan Babins, RT, RW mengambil langkah.

“Jadi anak ini tidak ditemukan di jalan, dan menurut informasi dari masyarakat, dia dibuntuti untuk segera bertemu dengan orang tuanya. Setelah diselidiki, anak ini ditemukan,” kata Kombes Paul Hengki, dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Henka, polisi, KPAD, LPAI dan dinas sosial (Dinsos) bertemu dengan orang tua R. dan diputuskan R. akan dipindahkan ke panti asuhan Miftahoul Abidin.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki alasan mengapa orang tua berani merantai anaknya. Pada saat yang sama, polisi juga akan fokus pada kondisi fisik R sebelum dikirim ke panti asuhan.

BACA JUGA: Dimasukkan ke mesin cuci, anak ini juga disiksa oleh pembantu rumah tangga dengan setrika panas

“Yang bersangkutan ada masalah kesehatan gizi, jadi ini ditangani dulu. Nanti kita ke rumah sakit dulu baru dititipkan ke panti asuhan,” jelasnya.