Berita Nasional, MUNGKIN DESAINT – Publik dihebohkan dengan beredarnya video penemuan bantuan sosial atau bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19 dari presiden yang dimakamkan di sebuah lapangan di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Gudang beras kesejahteraan yang masih dalam karung itu ditemukan setelah Rudy Samin, ahli waris pemilik tanah, digali dengan alat berat.
Dia memulai penggalian karena mendapat informasi dari staf JNE tentang barang-barang penting yang tersembunyi di tanahnya.
Dia kemudian meninggalkan alat berat dan akhirnya menemukan beras terkubur di tanah. Dalam video yang beredar, kondisi beras tersebut terlihat sudah memburuk dan diduga sudah lama tertimbun. Bukan satu, tapi diduga satu kontainer.
“Akhirnya kami menemukan 1 ton sembako yang disimpan di Desa Tirtajaya. Menurut informasi yang diterima dari lapangan, bantuan sembako dari Presiden ini seharusnya diberikan kepada warga yang berhak, tetapi justru disimpan di Desa Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok,” kata perekam video tersebut.
Dicurigai Sementara, Perusahaan Ekspedisi JNE yang selama ini menimbun atau mengubur bantuan sosial Covid-19 dari Presiden di kawasan Sukmajaya, Depok.
Pasalnya, lokasi ditemukannya stok beras berada di dekat gudang perusahaan.
Penemuan bantuan beras yang disemayamkan di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok saat ini ditangani Polsek Metro Depok.
Ini dilaporkan CNN IndonesiaKepala Dinas Sosial Kota Depok Asloea Majri membenarkan ditemukannya barang-barang darurat yang dimakamkan di kawasan Sukmajaya kota Depok.
Menurut dia, barang-barang yang disimpan tersebut merupakan bantuan presiden dari Kementerian Sosial. Namun, dia belum mengetahui kronologis dan motif pengumpulan bansos tersebut.
Menanggapi kabar terkini, JNE yang merupakan distributor beras kesejahteraan mengaku telah mengubur beras kesejahteraan.
Namun, JNE memastikan prosedur penguburan beras kesejahteraan tidak dilanggar.
Vice President JNE Eri Palgunadi mengatakan, beras kesejahteraan tertimbun karena tanah miliknya rusak. Menurut dia, pergudangan dilakukan sesuai dengan standar operasional saat ini.
“Sehubungan dengan berita kesimpulan beras bansos di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan karena standar alur kerja penanganan barang rusak dilakukan sesuai dengan kesepakatan kerja sama yang disepakati kedua belah pihak,” kata Erie dalam pesannya. keterangan tertulis, Minggu (31/3) 7).
BACA JUGA: Nyanyikan “Welcome to Indonesia”, Kiky Saputri Sentil Bansos dan RS Resmi
Selain itu, menurut Eri, JNE berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan. Pihaknya juga selalu mendukung program pemerintah terkait penyaluran bansos.