Video viral, EDIT POSTING Pria bule itu melakukan aksi tak terduga saat melihat jalan raya menuju Canggu yang sarat muatan, yakni di simpang Pererenan, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Ya, bule berani turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas. Detik-detik ketika bule mengontrol lalu lintas, seseorang memfilmkan tidak jauh dari tempat itu.
Video tersebut kemudian diunggah ke media sosial dan diposting ke banyak akun, salah satunya Instagram. @balimedsos.
“Orang asing membantu mengatur lalu lintas di Pererenan Junction depan Balai Banjar Kangkan Pererenan,” buat akun instagram @balimedsos di deskripsi unduhan.
Dalam video tersebut, seorang wanita kulit putih dengan gaun polkadot melangkah keluar untuk mengatur lalu lintas.
Saat itu, arus lalu lintas benar-benar tampak kacau, dan terjadi kemacetan lalu lintas sepeda motor dan mobil.
Mobil-mobil tampak berlomba-lomba untuk mempercepat hingga akhirnya terjadi kemacetan yang lebih panjang.
Berkat bantuan bule, lalu lintas telah meningkat. Dia mencoba mengarahkan mobil ke samping dan berhenti sementara di arah lain.
Setelah itu, dia meminta kendaraan yang bisa lewat untuk mempercepat agar kendaraan lain tidak menunggu terlalu lama.
Identitas bule dalam video tersebut belum diketahui secara pasti. Terlepas dari itu, video bule mengemudikan lalu lintas ini ramai mendapat pujian dari netizen.
Pasalnya, ia dengan berani dan sabar melakukannya demi kelancaran arus lalu lintas. Tonton videonya di sini.
sokhiputra28, “Untungnya bukan polisi, kalau polisi bisa yang pake rumput dapat tilang, dia kayak kakek” yang viral dan kena tilang di jalan persawahan”
ismailshaleh1901, “Orang asing yang mengalami kemacetan lalu lintas di negaranya, mungkin dia sangat sensitif ketika ada kemacetan lalu lintas di jalan.”
syihab_ahmad47, “Ini seharusnya pekerjaan polisi, terutama polisi lalu lintas … bukan sandal jepit.”
BACA JUGA: Aksi VIRAL bule yang rutin beli burung akan dilepas ke alam liar lagi
kristina_robertson_kristina, “Karena tidak pernah terpikir oleh siapa pun untuk mengalah / berdiri dalam antrean secara bergantian. Semua orang ingin pergi dulu. Sangat berbeda dengan Ubud. Tapi di Bali juga sama.