Jejaring sosial, BUAT POSTINGAN – Distribusi rekaman video perilaku staf ekspedisi, yang sangat membuat marah netizen.
Ya, tercatat seorang anggota ekspedisi dengan kasar melempar sekantong barang konsumsi saat dikeluarkan dari kapal kontainer. Tindakan ini tentu saja dapat merusak paket, terutama jika paket tersebut rapuh.
Jaringan mendapat video detik ketika beberapa anggota ekspedisi melemparkan paket dari kapal kontainer, salah satunya diunggah ke akun Instagram @fact.indo.
Video tersebut menunjukkan beberapa karyawan menurunkan paket dari kapal kontainer.
Sayangnya, staf di kapal kontainer tampak membuang setiap paket saat dikeluarkan dari kendaraan.
Paket itu terlempar begitu keras sehingga sebagiannya terbang jauh. Sejumlah karyawan lain di lokasi tampak akrab dengan aksi tersebut.
Namun tentu saja netizen menyayangkan, karena dilakukan tanpa memikirkan isi bungkusan, apakah bisa rusak atau tidak.
Meski videonya viral, belum diketahui kapan dan di mana gudang ekspedisi tersebut berada. Namun, video viral tersebut dipenuhi ratusan komentar dari netizen dan video tersebut juga sudah ditonton ratusan ribu kali.
“Petugas mengeluarkan bungkusan dari kapal peti kemas, melemparnya”, buat akun instagram @fakta.indo di deskripsi unduhan. Tonton videonya di sini.
Warganet juga berharap agar karyawan bisa lebih berhati-hati dalam membongkar paket. Namun, beberapa netizen lain mengklaim bahwa paket tersebut pasti sudah disortir dan bukan paket barang rapuh.
drummiddle.store: “Itu biasa dan wajar, SOP sebenarnya adalah pengemasan harus kuat dan aman dari pengirim.”
mbex2010, “Item rapuh harus dipisahkan. Beginilah cara ekspedisi bekerja. Gudang buka hampir sepanjang waktu. Saat fajar, kurir mengetahui tujuan paket.
raffinnn_, “Kalau ditaruh pelan-pelan tidak akan habis, karena harus rapuh agar tidak bisa lepas, perlu, hanya saya tidak tahu harus berbuat apa.”
BACA JUGA: Status viral paket cash on delivery dengan ayam hidup dalam kemasan yang salah memang menyedihkan!
andrysugiarto, “Saya tidak mengerti Netizer, terkadang penjual mengemas sangat aman dengan bubble wrap dan kardus, tetapi ketika kemasannya rusak, penjualnya marah.”