Jejaring sosial, BUAT POSTINGAN – Varganet tersulut setelah melihat video beberapa bidan bermain TikTok sambil menunggu ketuban pasien pecah.
Diketahui, video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok. @bidanpractermandiri, tapi telah dihapus.
Namun, video itu disimpan oleh beberapa netizen dan kemudian diposting ke jejaring sosial lainnya.
Video singkat itu memperlihatkan ibu yang akan melahirkan, berbaring di tempat tidur pasien. Dia tampak kesakitan karena dia mengalami kontraksi.
Untuk mengantisipasi pecahnya selaput ketuban pasien, bidan memutuskan untuk berdansa sedikit. Penyebab pasien tidak bisa dipegang.
“Untuk mengantisipasi pecahnya ovarium, bidan adalah yang pertama gemetar. Selain itu juga tidak bisa dilakukan, ”kata video itu.
Diketahui, video tersebut diambil di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Usai diunggah, video tersebut langsung mendapat komentar negatif dari warganet.
Banyak yang menyayangkan tindakan bidan yang bahkan menari-nari di sela-sela menunggu jebolnya jenazah pasien tersebut. Namun ada juga yang memahaminya, karena dipercaya dapat meredakan stres. Tonton videonya di sini.
asiyah_and: “Melihat seorang suami membelai istrinya yang sedang tidak enak badan sungguh menyayat hati. pernah saya rasakan. Tidak ada etika bagi bidan. Cabut saja izinnya untuk berlatih.”
dessy_af, “Kamu menari dengan baik, kamu tidak merasa sakit, ya Tuhan, kebanyakan bidan sekarang ingin menjadi viral, oke?”
akhun.nairla: “Kalau anak yang tidak sehat, bagaimana bisa tahu stres kalau ada pasien seperti itu, jadi kita santai, dan tujuannya juga untuk memperlancar proses ini. Jangan tancap gas, bang!..!!!”
ammihhhhh, “Menghilangkan stres. Saya sudah mencium bau darah selama berjam-jam, itu tidak mengganggu saya. Adikku hanya dioperasi sambil mendengarkan pop Sunda🔥🙌”
Lari dari detikcom, Wayan Agustini, pemilik Bidan Praktik Mandiri, menjelaskan bahwa video TikTok ini dibuat untuk mengantisipasi pecahnya selaput ketuban pasien guna menghibur pasien.
Sebelum tindakan, ia terlebih dahulu meminta izin kepada pasien dan suaminya.
Saat videonya viral, manajemen Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Palu memanggilnya untuk memberikan klarifikasi dan saran agar tidak mengunggah konten serupa, meski niatnya baik.