Jejaring sosial, BUAT POSTINGAN – Publik ramai-ramai membahas video pramusaji dari Indonesia Ice Tea yang adu mulut dengan pelanggan.
Perselisihan di antara mereka direkam oleh pembeli dan videonya diunggah melalui akun TikTok miliknya. @muthiahry20. Namun, video tersebut kini sudah tersedia di akun TikTok.
Namun, beberapa akun menyimpan video tersebut dan kemudian mengunggahnya kembali. Salah satu akun yang melakukan repost adalah akun Instagram. @lambe_turah.
Video tersebut memperlihatkan seorang pelayan di sebuah toko minuman keras bernama Es Teh Indonesia berdebat dengan seorang pelanggan.
Pelanggan dapat terdengar mendiskusikan masalah pesanan yang tidak sesuai. Namun, pelayan itu terlihat sangat emosional sehingga dia melemparkan gelas plastik ke arah pelanggan.
“Oh, kosong, kosong, mereka mengatakan untuk menggantinya, jadi saya berpikir lagi, apa yang harus diganti, kecuali barang itu, salah saya sendiri yang memesannya. Mereka membuang bungkusnya lagi (gelas plastik). Hanya segera ganti,” pembeli menjelaskan kepada pelayan.
“Kak, saya antri, saya sudah punya pilihan, saya tidak langsung datang ke sini. Saya mengatakan bahwa saya ingin, tetapi ternyata kosong, kakak, ini tidak cukup, saya bilang oke, saya lagi berpikir bahwa Anda ingin menggantikan saya, saya Kita harus cepat, “lanjutnya.
Pelayan bertopeng merah muda juga mengatakan bahwa dia bisa memeriksa kamera CCTV yang dipasang di outlet untuk memastikan. Dia tampaknya pembeli sangat emosional.
“Astaghfirullah, Anda pernah ke sini sebelumnya, Anda bisa melihat kamera keamanan di sini, Anda berkata: “Astaghfirullah, ada teh Thailand, kami membicarakannya,” kata seorang karyawan Ice Tea.
“Thai tea ada 2, yang asli sudah diganti kan,” kata pegawai Ice Tea lagi.
“Ya, karena stoknya habis,” kata pembeli.
Yang lebih emosional lagi, pelayan itu mencatat keluarnya kata-kata cabul kepada pembeli, yang terus merekam dari awal sampai akhir.
Melalui akun Instagram Anda, @muthiahry, pembeli juga tampaknya telah mengunggah tangkapan layar percakapan dengan layanan pelanggan Indonesia.
Pelanggan juga menjelaskan kronologi pertengkaran dengan pelayan Es Teh Indonesia versinya.
Peristiwa itu bermula saat ia datang bersama adik dan putranya ke kedai es teh Indonesia di Jalan Harapan Jaya, Kota Pekanbaru, Riau pada Minggu, 10 Juli 2022, malam hari.
Pembeli ingin membeli minuman pada promosi yang tertera pada poster di depan kasir. Kemudian dia juga memesan 1 cangkir teh Thailand.
Namun, akan membayar pesanan yang dibeli, pelayan baru mengatakan bahwa teh Thailand yang dipesan hanya cukup untuk 1 cangkir.
Oleh karena itu, karyawan tersebut juga meminta pembeli untuk mengganti pesanannya dengan yang lain. Dan pembeli mengganti pesanan.
“Ada satu set poster di kasir, jadi mari kita pilih, itu teh Thailand di menu, jadi kami menambahkan 1 teh Thailand lagi, dia sudah mengatakan jumlahnya, dan saya baru saja membayar, dia hanya mengatakan bahwa hanya ada 1 Thailand teh dan itu otomatis Kami disuruh ganti, benar, ketika kami melihat menu jika kami ingin mengubah apa yang dikatakan saudara perempuan: “Kamu bisa pergi dengan cepat, antreannya sibuk,” katanya.
Disebutkan bahwa pelayan di toko minuman keras itu belum “santai” sejak membayar.
Singkat cerita, setelah membayar, pembeli pulang dan menyadari bahwa pesanannya tidak sesuai dengan konfirmasi pembayaran yang diberikan oleh outlet Es Teh Indonesia.
Dia cukup bersemangat tentang hal ini dan memutuskan untuk kembali ke outlet dan mengeluh kepada karyawan di sana. Namun, keduanya sempat bertengkar, seperti dalam video tersebut. Tonton videonya di sini.
Pembeli meminta untuk memanggil tuannya. Namun, manajer mengatakan bahwa karyawannya tidak salah tidak mendengarkan kronologi versi pembeli.
Dikatakan bahwa bos meminta maaf hanya karena karyawan itu melemparkan secangkir minuman. Namun, pelayan tersebut menolak untuk meminta maaf kepada pelanggan.
Diketahui, Es Teh Indonesia juga mengeluarkan surat permintaan maaf terkait kejadian tersebut.
BACA JUGA: Pelanggan protes virus tersinggung oleh layanan restoran, secara otomatis merespons ketika diminta untuk memeriksa pengawasan video
