Media sosial, RANCAH POST – Netizen ramai memperbincangkan video yang memperlihatkan momen saat Bupati Bengkulu Utara Ir.H.Mian dan Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata berparade bak raja menyaksikan lokasi banjir.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @bengkuluberdaulat, Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara terlihat mengecek lokasi banjir di kawasan Batik Nau.
Keduanya terlihat menaiki perahu kayu atau getek, kemudian warga menarik dan mendorong mereka.
Tampaknya banjir membanjiri pemukiman penduduk setinggi lutut orang dewasa. Warga tampak sudah berkumpul untuk menyambut kedatangan bupati dan wakil bupati.
Sementara itu, perahu kayu lain dengan sepeda motor berada di garis depan. Selain bupati dan wakilnya, beberapa orang lainnya menaiki perahu tersebut.
Akun tercantum dalam deskripsi unduhan @bengkuluberdaulat seolah-olah menyinggung perilaku dua pejabat yang dianggap tidak masuk akal.
“Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara, lihat mereka sangat tidak cerdas.
Mereka dulu menjadi viral ketika mereka memilih “Rakyat Gairah” daripada “Pemerintah Gairah” selama debat terbuka pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. ITU BUKTI!” menulis akun. Tonton videonya di sini.
Video yang memperlihatkan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara berparade bak raja saat meninjau lokasi banjir, langsung menuai kecaman dari warganet.
SDM_mayumi, “Ini, Pejabat, kenapa tidak pakai T-shirt saja? Banjir.”
julia_oloan_siregar, “Kenapa petugas tidak menerobos air, takut basah di dalam… kacau balau.”
_angakrnwn, “Enak banget mau langsung ke TKP, tapi kalau cuma nonton kenapa bikin warga sakit, haha.”
bipangbipang, “Saat debat saya tahu dia lebih memilih orang miskin, tapi masyarakat Bengkulu tetap memilihnya😂😂😂😂”
Kutipan dari detik.com, Camat Batik Naw Sabani menjelaskan video yang memperlihatkan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara “berparade” saat menyaksikan banjir.
Saat Bupati datang mengecek lokasi banjir, kata Sabani, warga meminta Bupati berkunjung ke rumahnya yang terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Karena jalan menuju rumah warga tergenang air, warga meminta bupati untuk mengambil perahu atau getek yang mereka buat.
Selain itu, Sabani menjelaskan, ada tiga desa di Kecamatan Baityk-Nau yang terkena banjir. Desa ini juga terisolasi karena banjir menghalangi akses jalan.
Oleh karena itu, Anda hanya bisa sampai ke lokasi ini dengan rakit atau perahu.
“Oleh karena itu, tidak benar bupati diarak sebagai raja, setelah sampai di desa yang kebanjiran, bupati juga direndam air untuk memeriksa rumah warga,” katanya.
BACA JUGA: Viral Video Konvoi Bupati Pandeglang Salip dan Dugaan Ambulans Tertabrak
Selain mengunjungi pemukiman warga yang terendam banjir, Bupati diketahui membagikan sembako dan membangun dapur umum untuk korban banjir.